Halaman

Senin, 11 Maret 2013

Tekanan Darah Tinggi, tanda atau gejala, makanan dan buah untuk penderita darah tinggi, kegiatan yang baik untuk penderita darah tinggi,






Tekanan darah tinggi
Hipertensi (HTN) atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga dengan hipertensi arteri, adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara denyut (diastole). Tekanan darah normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100–140 mmHg dan diastolik (bacaan bawah) 60–90 mmHg. Tekanan darah tinggi terjadi bila terus-menerus berada pada 140/90 mmHg atau lebih.
Hipertensi terbagi menjadi hipertensi primer (esensial) atau hipertensi sekunder. Sekitar 90–95% kasus tergolong "hipertensi primer", yang berarti tekanan darah tinggi tanpa penyebab medis yang jelas.[1] Kondisi lain yang mempengaruhi ginjal, arteri, jantung, atau sistem endokrin menyebabkan 5-10% kasus lainnya (hipertensi sekunder).
Hipertensi adalah faktor resiko utama untuk stroke, infark miokard (serangan jantung), gagal jantung, aneurisma arteri (misalnya aneurisma aorta), penyakit arteri perifer, dan penyebab penyakit ginjal kronik. Bahkan peningkatan sedang tekanan darah arteri terkait dengan harapan hidup yang lebih pendek. Perubahan pola makan dan gaya hidup dapat memperbaiki kontrol tekanan darah dan mengurangi resiko terkait komplikasi kesehatan. Meskipun demikian, obat seringkali diperlukan pada sebagian orang bila perubahan gaya hidup saja terbukti tidak efektif atau tidak cukup.

Anak dan remaja

Hipertensi cukup umum terjadi pada anak dan remaja (2–9% bergantung pada usia, jenis kelamin, dan etnisitas)[7] dan dikaitkan dengan risiko jangka panjang mengalami kesehatan yang buruk.[8] Rekomendasi saat ini adalah agar anak di atas usia tiga tahun diperiksa tekanan darahnya kapanpun mereka melakukan kunjungan atau pemeriksaan rutin. Tekanan darah tinggi baru dipastikan setelah kunjungan berulang sebelum menyatakan seorang anak mengalami hipertensi.[8] Tekanan darah meningkat seiring usia pada masa kanak-kanak, dan pada anak, hipertensi didefinisikan sebagai rerata tekanan darah sistolik dan diastolik yang pada tiga atau lebih waktu yang berbeda, sama dengan atau lebih tinggi dari persentil ke-95 yang sesuai untuk jenis kelamin, usia, dan tinggi badan anak. Pra-hipertensi pada anak didefinisikan sebagai rerata tekanan darah sistolik dan diastolik yang lebih besar atau sama dengan persentil ke-90, tapi lebih kecil dari persentil ke-95.[8] Pada remaja, diusulkan bahwa hipertensi dan pra-hipertensi didiagnosis dan digolongkan dengan menggunakan kriteria dewasa.

Tanda Atau Gejala Hipertensi

Hipertensi primer biasanya tidak menimbulkan gejala sampai setelah menahun. Penemuan hipertensi biasanya terjadi pada saat pemeriksaan rutin atau kunjungan ke dokter. Beberapa gejala hipertensi primer yang mungkin dirasakan:
  • Sakit kepala, biasanya di pagi hari sewaktu bangun tidur
  • Bingung
  • Bising (bunyi “nging”) di telinga
  • Jantung berdebar-debar
  • Penglihatan kabur
  • Mimisan
  • Hematuria (darah dalam urin)
  • Tidak ada perbedaan tekanan darah walaupun berubah posisi
Hipertensi sekunder menunjukkan gejala yang sama, dengan sedikit perbedaan yaitu tekanan darah biasanya turun bila pengukuran dilakukan pada posisi berdiri.
http://tipstradisionall.wordpress.com/2013/01/25/cara-mengobati-darah-tinggi-secara-alami/


Makanan Penurun Tekanan Darah Tinggi
1.       Bayam
Bayam merupakan sumber magnesium yang sangat baik. Tidak hanya melindungi Anda dari penyakit jantung, tetapi juga dapat mengurangi tekanan darah. Selain itu, kandungan folat dalam bayam dapat melindungi tubuh dari homosistein yang membuat bahan kimia berbahaya. Penelitian telah menunjukkan bahwa tingkat tinggi asam amino (homosistein) dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.

2. Biji bunga matahari
Mungkin Anda lebih mengenalnya dengan sebutan kuaci. Kandungan magnesiumnya sangat tinggi dan biji bunga matahari mengandung pitosterol, yang dapat mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh. Kolesterol tinggi merupakan pemicu tekanan darah tinggi,  karena dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Tapi, pastikan Anda mengonsumsi kuaci segar yang tidak diberi garam.

3. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan, seperti kacang tanah, almond, kacang merah mengandung magnesium dan potasium. Potasium dikenal cukup efektif menurunkan tekanan darah tinggi. 

4. Pisang
Buah ini tidak hanya menawarkan rasa lezat tetapi juga membuat tekanan darah lebih sehat. Pisang mengandung kalium dan serat tinggi yang bermanfaat mencegah penyakit jantung. Penelitian juga menunjukkan bahwa satu pisang sehari cukup untuk membantu mencegah tekanan darah tinggi.

5. Kedelai
Banyak sekali keuntungan mengonsumsi kacang kedelai bagi kesehatan Anda. Salah satunya dalah menurunkan kolesterol jahat dan tekanan darah tinggi. Kandungan isoflavonnya memang sangat bermanfaat bagi kesehatan.

6. Kentang
Nutrisi dari kentang sering hilang karena cara memasaknya yang tidak sehat. Padahal kandungan mineral, serat dan potasium pada kentang sangat tinggi yang sangat baik untuk menstabilkan tekanan darah.

7. Cokelat pekat (dark chocolate)
Pecinta cokelat pasti akan senang, karena kandungan flavonoid dalam cokelat dapat membantu  menurunkan tekanan darah dengan merangsang produksi nitrat oksida. Nitrat oksida membuat sinyal otot-otot sekitar pembuluh darah untuk lebih relaks, dan menyebabkan aliran darah meningkat.

8. Avokad
Asam oleat dalam avokad, dapat membantu mengurangi kolesterol. Selain itu, kandungan kalium dan asam folat, sangat penting untuk kesehatan jantung. (umi)
http://life.viva.co.id/news/read/154178-8_makanan_penurun_tekanan_darah_tinggi

 

Buah dan Sayur Terbaik untuk Mengatasi Darah Tinggi

Tomat

Anda suka makan buah tomat? Makan tomat mentah-mentah dan bulat-bulat mungkin tidak semua orang suka. Lebih nikmat kalau tomat dijus dan dicampur dengan buah lain.
Tetapi, porsi terbesar harus buah ini, karena di dalam tomat terdapat potasium, vitamin C dan serat, dan dalam satu mangkuk tomat terkandung 9 mg sodium saja.
Minuman ini bisa jadi diet sodium yang sehat karena kebutuhan Anda akan sodium tetap terpenuhi tapi dalam jumlah yang minimal. Tentu tidak membahayakan kondisi kesehatan Anda. Sebisa mungkin pilihlah tomat segar untuk dijus, karena tomat olahan yang dijual di supermarket sering kali mengandung sodium yang lumayan tinggi.

Buah Beri

Apa saja yang termasuk dalam kategori buah beri? Anda bisa sebutkan satu per satu yang Anda kenal; strawbery, blueberry, blackberry, dan raspberry.
Tak hanya bentuknya yang menarik, buah beri dikenal kaya manfaat karena kandungan potasiumnya yang tinggi. Satu mangkuk buah beri mengandung 200 mg potasium.
Berapa banyak potasium yang Anda butuhkan untuk mengatasi darah tinggi? Per hari setidaknya dibutuhkan 4.700 mg asupan potasium, jadi sekitar 23 mangkuk buah beri yang Anda butuhkan dalam sehari.
Tak sulit memakan buah sebanyak itu asal Anda mengolahnya dalam bentuk jus segar. Selain potasium, buah beri juga mengandung serat dan vitamin C.

Jeruk

Jeruk sudah kondang sebagai buah yang kaya vitamin C. Ternyata, selain vitamin C, buah ini juga banyak mengandung potasium, serat, dan rendah sodium.
Rasanya yang manis tak merepotkan karena bisa kita makan langsung tanpa dijus. Tapi, tak ada salahnya kalau Anda ingin meminum jus jeruk yang segar untuk menu sehari-hari Anda. Apalagi kebutuhan potasium untuk mengatasi darah tinggi cukup besar.

Sayuran Hijau

Anda pernah minum jus brokoli? Anda menyukai rasanya? Sebagian mungkin menjawab, "Iya! Saya suka." Sebagian lain menjawab, "Argh! tak enak sama sekali." Wajar, karena tidak semua orang suka sayur.
Brokoli hanya satu contoh sayuran hijau yang mengandung potasium tinggi, tapi rendah sodium. Selain brokoli Anda bisa pilih sayuran hijau lain yang disukai, bayam bisa jadi salah satu alternatif.
Sekarang, Anda boleh senang karena ternyata ada beberapa jus nikmat yang bisa Anda buat sendiri di rumah untuk mengatasi darah tinggi. Tapi, tunggu dulu!
Jus yang sehat dan menyehatkan ini akan lebih bermanfaat dan bisa mengatasi darah tinggi jika Anda mengolahnya tanpa gula. Semoga artikel ini dapat membantu Anda dalam perjuangan melawan tekanan darah tinggi.

Informasi lengkapnya di: http://www.deherba.com/buah-dan-sayur-terbaik-untuk-mengatasi-darah-tinggi.html#ixzz2NObv7uRN

 

Kegiatan Yang Baik Bagi Penderita Hipertensi

Aerobik
Bentuk latihan ini memberi pengaruh besar pada tingkat tekanan darah. Aerobik merupakan jenis latihan yang melibatkan otot tubuh secara berulang dan dengan ritme yang teratur. Latihan ini meningkatkan kesehatan jantung, paru-paru, fungsi otot dan memberi pengaruh besar pada tingkat tekanan darah. Jenis latihan ini juga bermanfaat untuk mengontrol berat badan, mood, tidur dan kesehatan lainnya secara umum.

Lakukan latihan minimal 30 menit, empat atau lima kali seminggu. Jika Anda terlalu sibuk sehingga tidak bisa latihan aerobik secara rutin, bisa diganti dengan olahraga lain. Beberapa jenis olahraga yang memiliki fungsi sama seperti aerobik yaitu jalan cepat, berlari, hiking, bersepeda dan renang.
Yoga dan Meditasi
Yoga dan meditasi juga pilihan olah fisik yang tepat untuk mengontrol atau mencegah hipertensi. Jenis olahraga ini membantu melawan stres, menstabilkan emosi dan menenangkan pikiran. Stres, emosi tidak stabil dan mudah marah adalah efek yang rentan dialami penderita hipertensi. Dengan melakukan latihan yoga atau meditasi secara rutin, bisa meminimalisir dampak negatif tersebut.
Angkat Beban
Meskipun olahraga ini bisa memicu peningkatan tekanan darah secara tiba-tiba, tapi angkat beban memberikan keuntungan jangka panjang bagi kesehatan. Olahraga ini bisa membentuk otot, membangun tulang yang kuat serta meningkatkan metabolisme. Namun perlu perhatian khusus dan kehati-hatian saat melakukan olahraga ini. Sangat penting untuk mengetahui gerakan-gerakan yang benar saat latihan angkat beban. Pastikan Anda dipandu oleh instruktur fitnes yang berpengalaman dan konsultasikan dulu dengan dokter sebelum melakukan program ini.



Latihan Pernapasan
Dikutip dari Life Mojo, menurut sebuah studi yang diterbitkan The Lancet, pasien jantung yang bernapas 12 sampai 14 kali dengan napas pendek per menit cenderung memiliki kadar oksigen dalam darah yang rendah. Normalnya, pernapasan dilakukan sebanyak enam kali napas per menit. Kekurangan oksigen dalam darah dapat mengganggu otot rangka, metabolisme tubuh, dan atrofi otot (penurunan massa otot). Rutin latihan pernapasan terbukti dapat mengurangi tekanan darah.

1 komentar: